
Bad Habits that Can Destroy Your Life
Kebiasaan Buruk yang Dapat Menghancurkan Hidup Anda
Kebiasaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam jangka waktu lama, sehingga men-ebiasaan adalah serangkaian tindakan yang dilakukan seca-jadi perilaku yang terjadi secara otomatis. Kadang Anda memiliki banyak kebiasaan buruk dan Anda tidak menyadarinya. Akibat-nya Anda jadi bingung kenapa selalu menjalani kehidupan yang buruk. Menurut versi saya, ada sepuluh kebiasaan buruk yang harus Anda hindari jika tidak ingin hidup Anda bahagia
{toc} $title={Daftar Isi}
Mengkritik
Mengkritik tidak akan menjadikan Anda lebih baik, kecuali Anda memberi kritik yang positif atau bekerja sebagai seo-rang kritikus. Ketika Anda mengkritik orang lain, Anda mulai mengalami kemunduran. Saat Anda mengkritik orang lain secara negatif, ego Anda mulai terpancing. Ego inilah yang membuat Anda merasa lebih hebat dari orang yang dikritik sehingga Anda sulit untuk maju dan berkembang. Yang lebih parah adalah mengkritik diri sendiri secara negatif. Potensi
diri Anda akan mati perlahan-lahan. Mengkritik diri sendiri sama seperti memberi racun yang mematikan Anda pelan-pelan.
Mencari kambing hitam
Orang yang selalu mencari kambing hitam adalah tipe orang yang tidak mau disalahkan atas apa pun yang terjadi. Ketika mereka gagal, mereka akan segera mencari kambing hitam dengan cara menyalahkan keluarga atau teman yang tidak mau mendukung, keadaan ekonomi yang tidak bagus, cuaca jelek, pemerintah yang tidak becus, korupsi, dan segala ma-cam kambing-kambing lainnya. Ketika mereka berhasil men-dapatkan kambing hitam, mereka lepas dari tanggung jawab karena tanggung jawab itu sudah ditimpakan pada kambing hitam. Mereka tak pernah mau belajar dan introspeksi diri.
Menyombongkan diri
Kadang orang suka menyombongkan diri dalam skala yang terlalu berlebihan. Tapi kalau Anda menyombongkan diri,apalagi arogan, Anda takkan bisa maju karena merasa diri paling hebat dan tak ada yang bisa mengalahkan Anda. Ada sebuah cerita di mana seekor kelinci mengajak kura-kura lomba lari. Kura-kura tahu kalau kelinci hanya ingin memper-mainkannya. Tiap kali kura-kura menolak, kelinci selalu mengolok dan mengejeknya penakut dan pecundang. Bah-kan kelinci berani bertaruh, jika kalah ia akan menjadi budak kura-kura seumur hidupnya. Akhirnya kura-kura menerima tantangan itu. Hasil perlombaan pun jelas, kelinci menang te-lak. Meskipun begitu kelinci tidak bosan-bosannya mengajak kura-kura bertanding lagi. Kelinci sadar ia tidak akan pernah kalah. Kura-kura menerima tantangan itu berkali-kali dan sela-lu kalah telak. Sampai suatu hari mereka kembali bertanding.Seperti biasa, kelinci melesat cepat meninggalkan kura-kura. Sampai di tengah jalan menuju garis finish, kelinci berhenti dan duduk. la tertawa melihat kura-kura yang jalannya sangat lamban. la terus mengejek kura-kura. Tidak lama kemudian,kelinci mengantuk dan akhirnya tertidur pulas. Begitu terba-ngun kelinci kaget karena kura-kura sudah berada di garis fi-nish sambil tertawa lepas. Karena kesombongannya kelinci harus menjadi budak kura-kura seumur hidupnya.
Merasa diri paling benar
Siapa yang tidak pernah salah? Kita bukanlah dewa atau Tu-han yang tidak pernah salah. Ketika kita merasa diri paling be-nar, kita perlahan-lahan menciptakan konflik dengan orang lain. Merasa diri paling benar, berarti kita suka membantah dan menghakimi orang lain salah. Padahal bisa saja kita yang salah. Kita sedang berdebat dengan orang lain. Orang terse-but mengatakan turun hujan, padahal di tempat kita tidak turun setetes pun. Karena terus ngotot membela keyakinan,kita bertengkar dengannya. Padahal jika kita bersedia ke tem-pat orang tersebut, kita akan sadar bahwa orang tersebut benar. Dan lebih baik lagi jika kita meminta mereka datang ke tempat kita. la akan sadar ternyata tempat kita tidak hu-jan sama sekali. Dengan begitu konflik dan pertengkaran pun berakhir. Jika kita terus ngotot, perdebatan tidak akan mene-mui jalan keluar dan malah menuju ke arah permusuhan.
Temperamen tinggi
Pernahkah Anda menjumpai orang yang mudah marah, sedi-kit-sedikit mau memukul dan suka tersinggung? Emosi mereka seperti dipasangi bom yang bisa meledak kapan saja dengan mudah. Maukah Anda bergaul dan berteman dengannya?Ketika Anda memiliki temperamen yang tinggi, Anda cende-rung mudah menyulut pertikaian dan memicu orang lain un-tuk membenci Anda. Pada akhirnya yang rugi adalah diri Anda sendiri. Temperamen tinggi sering pula mendorong Anda me-lakukan sesuatu yang pada akhirnya Anda sesali kemudian.
Terlalu perfeksionis
Orang yang perfeksionis selalu memperhatikan hal sekecil apa pun sampai sedetail-detailnya. Mereka tidak bisa meno-lerir kesalahan sedikit pun. Parahnya, kadang mereka selalu menunggu waktu yang tepat untuk bertindak. Mereka tidak berani bertindak dengan dalih situasi tidak tepat atau renca-na yang belum matang. Mereka mau menunggu semuanya sempurna sebelum bertindak. Percayalah, tidak ada momen sempurna seperti itu. Orang sukses kadang mengambil tin-dakan meskipun waktu dan rencana belum sempurna. Me-reka menyempurnakannya sambil jalan. Terlalu perfeksionis membuat kita sulit mengambil tindakan.
Meremehkan diri
Orang gagal punya kebiasaan meremehkan diri sendiri. Diri sendiri dipandang sebelah mata dan disepelekan. Mereka tidak percaya dengan kemampuannya untuk meraih sesua-tu yang besar. Malah mereka percaya bahwa mereka adalah orang yang hanya ditakdirkan untuk menjadi begitu-begitu saja. Bahkan saat peluang bagus datang, mereka mengabai-kannya karena rasa rendah diri membuat mereka merasa tidak layak mendapatkannya.
Suka iri
Saat melihat orang lain sukses, apakah Anda turut senang atau malah iri? Ketika Anda iri dengan kesuksesan orang lain,Anda ikut menyebarkan pikiran negatif dengan membenci ke-suksesan itu sendiri. Akibatnya Anda akan sulit menjadi suk-ses. Iri juga merupakan salah satu bentuk dari perasaan tidak mampu meraih apa yang ingin diraih. Saya pribadi pernah ber-temu dengan orang seperti ini. la tidak senang tiap kali melihat orang lain lebih hebat darinya. Ketika melihat orang lain membeli motor baru ia mengatakan, “Ah, aku juga bisa beli."Ketika melihat orang mengendarai mobil ia bilang, “Baru naik mobil aja sok pamer, padahal duit orangtua." Ketika melihat orang lain sukses, “Ah, gitu aja dibilang hebat. Dia mana ada apa-apanya.” Keuntungan apa yang didapatkan dari iri? Ke-suksesan dan rezeki makin menjauh.
Menunda
Ada kutipan yang mengatakan menunda sama artinya de-ngan membiarkan orang lain mengambil apa yang sebenar-nya bisa Anda raih. Penundaan membuat Anda hanya menda-patkan sisa-sisa dari orang lain yang maju duluan. Menunda juga membuat pekerjaan semakin menumpuk yang akhirnya bikin Anda stres. Buang kebiasaan menunda (mengatakan NANTI) dan lakukanlah apa yang bisa dilakukan sekarang. Tak ada kata 'nanti' atau 'besok'.
Khawatir
Banyak orang suka mengkhawatirkan sesuatu yang sebenar-nya jarang terjadi. Pernahkah Anda khawatir bahwa besok akan terjadi sesuatu yang Anda takutkan? Ternyata besoknya tidak terjadi apa pun. Berapa banyak waktu yang telah Anda habiskan untuk mengkhawatirkan sesuatu yang tidak pernah terjadi? Khawatir yang berlebihan adalah hasil pikiran Anda yang sedang berhalusinasi akut. Anda terbiasa membayang-kan kemungkinan terburuk yang sebenarnya tidak masuk akal.{fullwidth}